Kamis, 08 November 2007

PERAN GIS DALAM PENDIDIKAN

PERAN GEOGRAFIC INFORMATION SYSTEM (GIS)
DALAM PENDIDIKAN

A. Pengertian
1. Model Spatial
Suatu model yang menggambarkan hubungan antara aspek keruangan dengan aspek-aspek lain, seperti aspek sosial, ekonomi, budaya, politik, dll
Sebuah model yang bertujuan untuk menginvestigasi obyek yang bi-space (memiliki aspek spasial dan aspek atribut) (Wegener, 1999)
Suatu penggambaran realita secara akurat dalam suatu bentuk peta (De Vries, 1989 dalam Despotakis, 1993)
Model spasial berkembang dengan sangat pesat seiring dengan perkembangan teknologi komputer yang seringkali diasosiasikan dengan penggunaan sistem komputer berbasis keruangan yang dikenal dengan istilah Geografic Information System/Sistem Informasi Geografis (GIS/SIG)

2. Pengertian GIS/SIG
Sistem informasi yang diperoleh dari berbagai elemen yang bekerjasama dengan tujuan untuk menghasilkan informasi untuk menggambarkan tentang aspek kebumian, maka sistem informasi tersebut disebut sebagai è ‘Sistem Informasi Geografis’ atau SIG
• Suatu sistem informasi yang bekerja dengan data yang bereferensi geospasial atau koordinat geografis (Star et al.,1990)
• Komputer sistem yang berfungsi pada tahap entri data, analisis dan presentasi terkait dengan data bergeorefensi (de By, 2000)
• Perangkat keras dan lunak komputer yang berfungsi untuk akuisisi, verifikasi, kompilasi, penyimpanan, pembaruan dan pengubahan, manipulasi, presentasi dan analisis data geografis (Bernhardsen,1992) dan (Worboys dan Duckham, 2004)
• Computer support system yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data dan pengguna (Bill and Fritsch,1991)
Komputer sistem yang dipergunakan untuk mengorganisasi data dan informasi spasial, yang memiliki kemampuan untuk mengorganisir informasi tersebut untuk keperluan manajemen basis data, analisis spasial, perencanaan spasial dan pengelolaan dan organisasi spasial
Komponen GIS/SIG
Database spatial
Software components
Hardware components
Organization of the system managing (author)

B. Peran Geografic Information System (GIS/SIG) dalam penataan ruang
1. Peran GIS/SIG dalam penataan ruang wilayah, sebagai alat:
a. Manajemen database : retrieval informasi keruangan, query, dan pembuatan peta.
b. Analisis dan Pemodelan Keruangan: analisis geoprocessing, pengukuran konektivitas, dan pembuatan buffer
2. Keuntungan penggunaan GIS/SIG untuk penataan ruang, antara lain:
a. Peningkatan pemetaan
b. Peningkatan analisis
c. Komunikasi yang lebih baik dengan publik (user)
d. Peningkatan kualitas pelayanan
e. Efisiensi dalam pengambilan informasi

3. Pemanfaatan Kemampuan GIS/SIG dalam penataan ruang wilayah dan kota
Fungsi penataan ruang wilayah dan kota mencakup 3 hal pokok:
a. Administrasi Umum
b. Pengendalian Pembangunan
c. Perencanaan Strategis

4. Teori Lokasi
a. Von Thünen (1826): teori tentang model spasial yang pertama, mengupas tentang perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar perbedaan sewa tanah (pertimbnagan ekonomi) dengan memperhatikan hubungan antara biaya transport dan guna lahan pertanian.
b. Hurd (1903) dan Burgess (1923): aplikasi model Von Thunen untuk kawasan perkotaan
c. Alfred Weber (1909): teori lokasi industri yang menerangkan hubungan antara biaya transport, upah buruh, dan aglomerasi/deglomerasi faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi industri
d. Walter Christaller (1933) dan August Lösch (1945): teori central place yang berbasis pada model Von Thünen dan Weber. Christaller mengembangkan modelnya untuk suatu wilayah abstrak dengan cirri-ciri :
1. wilayahnya adalah dataran tanpa roman, semua adalah datar dan sama
2. gerakan dapat dilaksanakan ke segala arah ( isotropic surface)
3. penduduk memiliki daya beli yang sama dan tersebar secara merata pada seluruh wilayah.
4. konsumen bertindak rasional sesuai dengan prinsip minimasi jarak/biaya
Teori lokasi ini dapat diadopsi untuk perencanaan penempatan sarana dan prasarana pendidikan dengan penyesuaian sesuai bidangnya.

C. Peran GIS/SIG dalam perencanaan pembangunan sekolah
1. Penentuan Lokasi Sekolah
Dalam menentukan lokasi sekolah perlu diperhatikan peta fasilitas pendidikan. Peta fasilitas pendidikan digunakan untuk menentukan lokasi sekolah secara tepat berdasarkan kepadatan penduduk dan jumlah usia anak sekolah.
Kepadatan penduduk
Luas fisik suatu daerah ditentukan oleh kondisi geografis, kepadatan penduduk dan keadaan alam. Kepadatan penduduk yang ideal adalah bila luas dalam suatu daerah sesuai dengan jumlah penduduk per Ha. Dalam satu RW kepadatan ideal adalah 100-400 orang/Ha, dan bila diperhitungkan fasilitas lain seperti infrastruktur, maka kepadatan idealnya 80-300 orang/Ha.

Proyeksi Arus Siswa
Sebagai pembanding untuk mendirikan 1 unit bangunan SMP/MTs, acuan dalam mendirikan suatu bangunan sekolah adalah apabila jumlah penduduk mencapai ± 25.000 orang dan lulusan SD/MI mencapai minimum 20 orang.
Kriteria Lokasi, yang meliputi:
1) Kesesuaian peta fasilitas pendidikan
2) Ketersediaan dokumen administrasi
Lahan Sekolah, yang meliputi:
1) Rencana peruntukkan lahan
2) Kondisi fisik lahan

2. Pemanfaatan GIS/SIG dalam penentuan lokasi sekolah
Melalui Geografic Information System (GIS) dengan melakukan overlay, dan membuat buffer, serta melakukan spatial analysis dapat lebih tepat dalam memilih penempatan lokasi sekolah dengan memperhatikan kondisi fisik lahan yang meliputi:
a. Topografi Lahan yang meliputi:
1) permukaan tanah
2) lahan sekolah relatif tidak berbukit
3) kemiringan permukaan tanah
4) lahan tidak dekat dengan lereng sungai
5) dalam lokasi tidak terdapat tebing curam
6) lahan tidak merupakan hutan lindung
7) lahan tidak merupakan daerah resapan air
8) lahan tidak merupakan daerah cadangan air
9) lahan tidak merupakan daerah purbakala
10) lahan tidak merupakan tempat keramat
b. Bentuk lahan
Bentuk lahan yang ideal adalah empat persegi panjang atau segio empat atau bentuk lain yang mendekati
c. Kondisi tanah
d. Sarana dan Prasarana
1) keberadaan sarana penunjang untuk keamanan
2) keberadaan sarana pemerintahan, pendidikan yang lain, perkantoran, perdagangan, puskesmas dan rumah ibadah
3) kemudahan sumber air bersih
4) kemudahan drainase
5) kemudahan penyambungan jaringan listrik, dan sebagainya
e. Pencapaian lokasi
1) keterjangkauan sekolah oleh peserta didik
2) keberadaan jalan masuk menuju lokasi
3) sedapat mungkin dapat ditempuh dengan berjalan kaki, bersepeda, atau lainnya.
4) keberadaan angkutan menuju lokasi seperti bus, atau sarana angkutan umum lain.
f. Gangguan alam
1) lahan sekolah merupakan daerah yang aman dari banjir
2) lahan tidak termasuk daerah atau lingkungan yang sering dilanda angin topan.

Pemilihan lokasi sekolah/madrasah secara komprehensif harus berorientasi pada masa yang akan datang, dengan menggunakan prinsip ekonomi, memperhatikan potensi perkembangan penduduk dalam kurun waktu 25 tahun yang akan datang dan kelangsungan sekolah/madrasah itu sendiri. Sehingga kelangsungan penyelenggaraan pembelajaran di sekolah/madrasah yang bersangkutan akan berkesinambungan dan dapat terhindar dari dampak regrouping sekolah/madrasah karena faktor kelangkaan peserta didik.
Perencanaan penempatan dan pemilihan lokasi sekolah/madrasah dengan memanfaatkan Geografic Information System (GIS/SIG) akan mampu memberikan jawaban terhadap tantangan dan kebutuhan masyarakat pada masa yang akan datang.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Terima kasih saya jadi mengerti dan tau peran GIS/SIG dalam penataan ruang wilayah itu apa saja. Silahkan kunjungi website saya https://sites.google.com/mahasiswa.atmaluhur.ac.id/desriyulanda/beranda dan website kampus saya http://www.atmaluhur.ac.id/ . Terima kasih.